David Luiz: Si Bek Kribo dengan Tendangan Roket dan Hati Petarung

Kalau sepak bola punya tokoh dengan kepribadian seunik gaya rambutnya, maka David Luiz udah pasti masuk daftar teratas. Dari selebrasi nyeleneh sampai tendangan bebas jarak jauh, dia adalah kombinasi antara bek tengah + gelandang kreatif + vibe badut tapi serius. Lo bingung? Sama. Tapi itulah David Luiz—susah dijelasin, tapi gak mungkin dilupain.


Awal Karier: Lahir di Brasil, Diasah di Benfica

David Luiz Moreira Marinho lahir 22 April 1987 di Diadema, Brasil. Sejak kecil, dia udah terbiasa main bola jalanan—tanpa aturan, tanpa drama. Mungkin itulah yang bikin gaya mainnya suka “liar tapi terukur.”

Karier profesionalnya dimulai di klub Brasil Vitória, tapi sorotan baru datang saat dia pindah ke Eropa dan gabung Benfica (2007). Di sinilah dunia mulai notice:
Bek kok bisa oper kayak gelandang, dribble kayak winger, dan tendang bola kayak striker.


Chelsea Era Pertama: Si Kribo Gila dari Brasil

Tahun 2011, David Luiz diboyong ke Chelsea. Fans awalnya mikir, “Ini bek atau apa?” Tapi justru dari situ, karakter uniknya lahir.

  • Bisa tekel keras, tapi kadang juga bikin blunder absurd
  • Bikin gol-gol kejutan dari luar kotak
  • Ngasih umpan jauh yang kadang lebih akurat dari gelandang
  • Aura happy-go-lucky tapi tetep gas di laga besar

Puncaknya? Final Liga Champions 2012. Chelsea lawan Bayern di Allianz Arena, David Luiz main dengan cedera, tekel brutal, dan nyetak penalti tanpa ragu. Gila sih. Dari situ, dia bukan cuma “bek unik”—tapi bek legenda.


PSG: Upgrade Skill + Trofi Bertumpuk

Tahun 2014, David Luiz jadi bek termahal dunia saat pindah ke Paris Saint-Germain (PSG). Banyak yang nyinyir, bilang dia overhyped. Tapi performanya? Bikin tutup mulut haters:

  • Juara Ligue 1 dan berbagai piala domestik
  • Duet bareng Thiago Silva = tembok Brasil versi Eropa
  • Nyetak gol, ngasih umpan panjang, dan tetap jadi karakter paling mencolok di ruang ganti

Oh, dan lo ingat laga PSG vs Chelsea di UCL? David Luiz nyetak gol sundulan ke gawang mantan klubnya. Selebrasinya? Liar banget. Tapi tetap elegan.


Balik ke Chelsea: Versi Lebih Kalem, Tapi Tetap Gacor

Tahun 2016, David Luiz balik ke Chelsea. Tapi kali ini, dia lebih dewasa. Di bawah Conte, dia main sebagai bek tengah dalam formasi 3-4-3. Cocok banget:

  • Gak terlalu dituntut duel 1v1 tiap waktu
  • Bisa manfaatin long pass dan build-up
  • Bantu Chelsea juara Premier League 2016/17

Banyak fans bilang, ini versi terbaik David Luiz: lebih taktis, tetap flamboyan, dan lebih dikontrol. Tapi jangan salah, drama tetap ada. Ya, namanya juga David Luiz.


Arsenal: Naik Turun tapi Tetap Beri Warna

Tahun 2019, David Luiz pindah ke Arsenal—keputusan yang bikin fans Chelsea dan Arsenal sama-sama bingung. Di sana, dia jadi mentor buat pemain muda, terutama Gabriel Magalhães.

Tapi performanya? Campur aduk:

  • Kadang nyelametin tim
  • Kadang bikin pelanggaran yang jadi mimpi buruk
  • Tetap jadi sumber gol bola mati
  • Masih jadi leader di ruang ganti

Meskipun gak selalu konsisten, satu hal pasti: tanpa David Luiz, Arsenal waktu itu bakal lebih boring.


Timnas Brasil: Naik, Turun, Tapi Pernah Jadi Bintang

David Luiz punya lebih dari 50 caps bareng Timnas Brasil. Dia ikut:

  • Piala Dunia 2014 – jadi kapten saat Neymar cedera
  • Konfederasi Cup 2013 – juara bareng tim emas
  • Jadi pemain yang selalu main dengan hati, bukan hanya teknik

Tapi ya… kita gak bisa lupa laga lawan Jerman (7-1) di semifinal Piala Dunia 2014. David Luiz sempat menangis habis-habisan—dan banyak yang kritik dia habis-habisan juga. Tapi tetap, publik Brasil tahu: niat dia gak setengah-setengah.


Gaya Main: Bek Atau Gelandang? Jawabannya: Dua-duanya

Gaya main David Luiz tuh unik banget:

  • Umpan jauh = kelas dunia
  • Tendangan bebas = keras dan akurat
  • Tekel? Kadang genius, kadang sembrono
  • Visioner tapi risk-taker
  • Selalu aktif ngebangun serangan dari belakang

Dia bukan tipe bek yang ngandelin fisik aja. Tapi lebih ke kombinasi skill + nyali + flair khas Brasil. Kadang bawa bola sendiri ke tengah, kadang ambil set-piece. “Bek rasa playmaker,” istilahnya.


Apa yang Bisa Kita Pelajari dari David Luiz?

  1. Lo gak harus “normal” buat sukses.
    David Luiz buktiin bahwa beda itu bisa jadi senjata.
  2. Blunder itu bagian dari permainan.
    Tapi attitude dan niat kerja keras itu yang bikin lo tetap dihormati.
  3. Jadi pemain itu bukan cuma soal skill, tapi juga soal energi.
    Dan energi David Luiz itu selalu ngisi ruang ganti tim mana pun dia main.

Warisan: Lebih dari Sekadar Bek

David Luiz bukan tipe pemain yang disukai semua orang. Tapi dia adalah pemain yang gak pernah main setengah-setengah. Dengan semua keanehan, skill, blunder, gol-gol roket, dan aura kribo-nya, dia tetap akan dikenang sebagai:

Bek yang gak bisa ditebak, tapi gak bisa digantikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *