Dalam dunia kebugaran, satu pertanyaan klasik yang masih sering muncul hingga hari ini adalah: “Latihan kardio atau angkat beban, mana yang lebih efektif untuk pemula?” Buat kamu yang baru mulai perjalanan fitness—entah tujuannya mau nurunin berat badan, bentuk otot, atau sekadar hidup lebih sehat—memilih jenis latihan bisa jadi cukup membingungkan. Tenang, kamu nggak sendiri!
Artikel ini bakal kupas tuntas dengan gaya yang enak dibaca dan tetap informatif, supaya kamu bisa menentukan pilihan latihan yang paling cocok sesuai kebutuhan, tujuan, dan gaya hidup kamu. Yuk, kita mulai!
Pahami Tujuanmu Dulu, Bestie!
Sebelum menentukan mau fokus ke kardio atau angkat beban, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah kenali dulu apa tujuanmu. Jangan cuma ikut-ikutan tren. Olahraga itu bukan ajang FOMO, tapi tentang konsistensi dan pencapaian diri.
Kamu bisa tanya diri sendiri:
- Apakah kamu ingin menurunkan berat badan?
- Atau ingin membentuk otot dan tubuh yang lebih kuat?
- Atau sekadar pengin lebih sehat, bertenaga, dan happy?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu bakal jadi kompas kamu dalam memilih jenis latihan yang tepat.
Kardio: Solusi Bakar Kalori Cepat

Apa Itu Latihan Kardio?
Kardio (dari kata cardiovascular) adalah jenis latihan yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan. Contohnya: lari, bersepeda, renang, skipping, hingga zumba.
Keuntungan Kardio:
✅ Efektif untuk Menurunkan Berat Badan
Kardio membantu membakar kalori dalam waktu singkat. Misalnya, jogging 30 menit bisa membakar sekitar 300–400 kalori tergantung intensitas dan berat badanmu.
✅ Menyehatkan Jantung dan Paru-Paru
Namanya juga cardiovascular exercise—udah pasti latihan ini bantu jantung dan paru-paru kamu kerja lebih optimal.
✅ Mood Booster Alami
Setelah sesi kardio, tubuh melepaskan hormon endorfin alias hormon bahagia. Nggak heran kalau banyak orang bilang mereka lebih rileks dan semangat habis lari pagi.
Kekurangannya:
❌ Membakar Otot Jika Berlebihan
Kalau kamu hanya fokus kardio tanpa latihan beban atau asupan protein yang cukup, tubuh bisa kehilangan massa otot.
❌ Progress Lambat Tanpa Pola Makan Teratur
Banyak yang merasa udah lari tiap hari tapi berat badan stagnan. Karena faktanya, olahraga tanpa pola makan yang tepat = hasil yang kurang maksimal.
Angkat Beban: Bangun Otot dan Metabolisme
Apa Itu Latihan Angkat Beban?
Latihan ini melibatkan penggunaan beban eksternal seperti dumbbell, barbell, kettlebell, atau bahkan berat badan sendiri (bodyweight training) untuk membentuk kekuatan otot.

Keuntungan Angkat Beban:
✅ Membentuk Otot dan Postur Tubuh Ideal
Angkat beban bikin kamu punya definisi otot yang lebih jelas. Nggak harus jadi binaragawan kok! Bahkan untuk perempuan, angkat beban bisa bikin tubuh lebih kencang dan proporsional.
✅ Meningkatkan Metabolisme
Setelah latihan beban, tubuh tetap membakar kalori selama beberapa jam ke depan—dikenal dengan istilah afterburn effect. Jadi, makin efisien buat pembakaran lemak jangka panjang.
✅ Mencegah Osteoporosis dan Cedera
Latihan beban membantu memperkuat tulang dan sendi. Long term-nya? Kamu jadi lebih fit dan minim risiko cedera seiring bertambahnya usia.
Kekurangannya:
❌ Teknik Salah Bisa Sebabkan Cedera
Karena melibatkan beban, teknik yang kurang tepat bisa memicu cedera punggung, bahu, atau lutut.
❌ Hasil Tidak Instan
Beda dengan kardio yang langsung bikin ngos-ngosan dan keringetan, hasil dari angkat beban biasanya terasa setelah beberapa minggu atau bulan. Jadi, kamu harus sabar dan konsisten.
Jadi, Mana yang Lebih Efektif untuk Pemula?
Jawabannya: tergantung kebutuhan dan tujuanmu. Tapi idealnya? Kombinasikan keduanya.
Kalau Tujuan Utamamu Menurunkan Berat Badan:
Kardio bisa jadi opsi awal yang bagus, karena langsung membakar kalori. Tapi jangan lupakan latihan beban, karena otot yang terbentuk akan membantu tubuh membakar kalori lebih efisien bahkan saat kamu sedang istirahat.
👉 Rekomendasi: 3 sesi kardio per minggu + 2 sesi latihan beban ringan.
Kalau Kamu Ingin Membentuk Tubuh dan Kencang:
Fokuskan pada angkat beban, dan tambahkan kardio sebagai pelengkap untuk kesehatan jantung dan menjaga stamina.
👉 Rekomendasi: 3–4 sesi latihan beban per minggu + 1–2 sesi kardio ringan.
Kalau Kamu Ingin Sehat Secara Umum:
Gabungkan keduanya dalam porsi yang seimbang. Tubuhmu butuh kekuatan otot dan daya tahan kardiovaskular.
👉 Rekomendasi: 2–3 hari latihan beban + 2–3 hari kardio (jalan kaki, sepeda, lari santai).
Tips Buat Pemula biar Konsisten dan Nggak Burn Out
- Mulai dari Intensitas Ringan
Jangan langsung maksa angkat beban berat atau lari sejauh 10 km. Pelan-pelan tapi konsisten lebih penting dari segalanya. - Prioritaskan Teknik
Apapun latihannya, pastikan kamu menguasai teknik dasar. Bisa lewat video, kelas pemula, atau dibantu PT (personal trainer). - Pakai Outfit Nyaman (dan Stylish dikit 😎)
Percaya deh, baju olahraga yang kece bisa ningkatin semangat. Plus, kamu jadi lebih pede buat konsisten latihan! - Jadikan Rutinitas, Bukan Hukuman
Olahraga bukan hukuman karena kamu “makan banyak kemarin”, tapi bentuk self-love dan rasa syukur atas tubuh kamu. - Track Progress, Bukan Cuma Berat Badan
Catat kekuatan, daya tahan, energi, dan mood kamu tiap minggu. Kadang progress terbaik itu nggak keliatan dari angka di timbangan.
Penutup: Nggak Perlu Milih Salah Satu, Kombinasi Adalah Kunci
Jadi, daripada terjebak dalam debat klasik “latihan kardio atau angkat beban: mana yang lebih efektif buat pemula?”, lebih baik ambil manfaat dari keduanya. Tubuh manusia dirancang untuk bergerak dengan variasi: berlari, melompat, mendorong, mengangkat. Saat kamu menggabungkan keduanya, kamu menciptakan versi terbaik dari diri sendiri—kuat, sehat, dan tahan banting.
Ingat, perjalanan fitness itu bukan sprint, tapi maraton. Kamu nggak harus langsung jago, yang penting kamu mulai. Dan siapa tahu, dalam prosesnya kamu malah jatuh cinta sama olahraga.
Let’s glow up bareng, dari sekarang!