Premier League dikenal sebagai liga paling brutal buat pemain belakang, dan di antara banyaknya nama beken, muncul satu nama yang pelan tapi pasti makin bersinar: Nathan Collins Brentford. Gak banyak yang sangka, tapi bek asal Irlandia ini mulai jadi elemen penting dalam taktik Thomas Frank bareng The Bees.
Lo mungkin pernah denger nama dia waktu di Stoke, Burnley, atau Wolves. Tapi di Brentford, Collins lagi naik daun dan berkembang jadi salah satu bek muda paling solid di liga. Usianya masih muda, tapi ketenangannya, positioning, dan gaya mainnya udah kayak bek senior.
Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas perjalanan Nathan Collins, kenapa Brentford berani invest mahal buat dia, gaya bermainnya yang khas banget, serta potensi dia jadi bek kelas dunia. Yuk kita masuk lebih dalam ke cerita bek jangkung asal Irlandia ini!
Awal Karier: Dari Dublin Menuju Panggung Sepak Bola Inggris
Nathan Michael Collins lahir di Leixlip, Irlandia pada 30 April 2001. Sejak kecil, dia udah punya darah sepak bola — ayahnya, Dave Collins, adalah mantan pemain profesional. Bahkan pamannya juga main bola. Jadi bisa dibilang, bola itu udah mengalir di darahnya.
Dia gabung akademi Stoke City waktu masih remaja dan langsung kelihatan menonjol karena:
- Postur tinggi menjulang
- Ketahanan fisik luar biasa
- Bisa main dengan dua kaki
- Leadership meski usia masih belasan
Collins bahkan sempat jadi kapten tim U-23 Stoke sebelum usia 19. Debut profesionalnya di Championship bikin banyak klub mulai pasang radar. Gak butuh waktu lama sampai Burnley datang menawar, dan transfer pun terjadi pada 2021.
Burnley dan Wolves: Ujian Awal di Premier League
Gabung ke Burnley, Collins langsung ketemu tantangan berat. Burnley itu klub yang main dengan filosofi keras, bertahan rapat, dan duel fisik tinggi. Tapi Collins gak mundur. Dia justru langsung klop sama gaya main itu.
Musim 2021/22, dia tampil 19 kali dan sempat cetak gol, bahkan tampil solid lawan tim-tim besar. Tapi sayangnya, Burnley terdegradasi, dan Collins cari klub lain buat tetap bertahan di EPL.
Masuklah Wolverhampton Wanderers, yang waktu itu ngeluarin sekitar £20 juta buat rekrut dia. Di Wolves, dia sempat jadi starter tapi gak sepenuhnya stabil karena rotasi dan gaya main tim yang berubah-ubah.
Namun meski belum jadi “bintang”, Nathan Collins tetap nunjukin potensi. Dia punya tools lengkap buat jadi bek top — dan di sinilah Brentford masuk ngeluarin keputusan besar.
Transfer ke Brentford: Keputusan Berani, Hasil Menjanjikan
Musim panas 2023, Brentford bikin kejutan. Mereka tebus Collins dari Wolves dengan harga sekitar £23 juta, dan ini jadi rekrutan termahal sepanjang sejarah klub.
Banyak yang sempat bertanya:
“Worth it gak sih beli bek muda semahal itu?”
Tapi Thomas Frank tahu apa yang dia lakukan. Dia pengen bek yang:
- Punya postur dan fisik kuat
- Bisa build-up dari belakang
- Masih muda tapi udah punya jam terbang EPL
Dan itu semua ada di diri Nathan Collins Brentford. Gak lama sejak gabung, dia langsung ngeblend ke sistem Brentford yang fleksibel — kadang 3-5-2, kadang 4-3-3 — dan performanya makin stabil.
Gaya Bermain: Kuat di Duel, Tenang dalam Build-Up
Kalau lo perhatiin permainannya, Collins itu bek yang gak cuma andalkan fisik. Dia juga:
- Tenang saat pegang bola
- Suka buka jalur umpan ke lini tengah
- Berani dribble keluar dari tekanan
- Punya jangkauan passing panjang yang tajam
Ciri khas Nathan Collins Brentford:
- Tinggi (1,93m), tapi tetap lincah dan gak kaku
- Duel udara dominan (baik saat bertahan maupun menyerang)
- Blok tembakan dengan timing pas
- Vision bagus buat switch play dari sisi ke sisi
- Punya mental kuat walau masih muda
Statistik musim 2023/24 (awal hingga pertengahan):
- Duel udara dimenangkan: 75%+
- Tekel bersih: 2,1 per game
- Intersepsi: 1,9 per game
- Blok tembakan: 0,8 per game
- Umpan sukses: 86%
Dia bukan bek yang sembrono. Setiap aksi Collins itu calculated — dari positioning, tekel, sampai kapan harus dorong keluar dari garis pertahanan.
Kolaborasi di Lini Belakang: Chemistry dan Adaptasi
Di Brentford, Collins sering dimainkan bareng nama-nama kayak:
- Ethan Pinnock
- Ben Mee
- Zanka
- Kristoffer Ajer
Tapi uniknya, dia selalu adaptif. Mau jadi center dari 3 bek, atau main di kiri/kanan dari back three, dia tetap nyaman. Bahkan dalam skema 4 bek, dia bisa jadi pemimpin lini belakang meski secara usia belum senior.
Frasa kunci Nathan Collins Brentford makin sering muncul karena dia bukan cuma pelengkap. Dia justru jadi poros pertahanan yang penting banget buat transisi dari defense ke build-up.
Peran di Timnas Irlandia: Bek Masa Depan The Boys in Green
Sejak usia muda, Collins udah jadi bagian penting dari Timnas Irlandia. Dia debut senior tahun 2021 dan langsung dapet kepercayaan besar dari pelatih.
Di timnas, dia sering dipasangkan dengan bek-bek senior dan jadi starter dalam banyak laga UEFA Nations League dan kualifikasi Euro.
Gol solo run-nya lawan Ukraina bahkan sempat viral karena jarang banget bek tengah bisa dribble sejauh itu dan cetak gol. Fans Irlandia sekarang nganggep dia sebagai pilar utama regenerasi tim nasional.
Fakta Unik Nathan Collins
Biar makin relate dan ngerti sisi personalnya, nih beberapa fun facts soal Nathan Collins Brentford:
- Anak dari keluarga bola — ayah dan pamannya mantan pemain
- Punya adik laki-laki yang juga main di tim muda
- Sering latihan sendiri setelah sesi tim selesai
- Gak suka banyak eksposur media — fokus ke performa
- Dikenal humble dan suka bantu pemain muda adaptasi
Jadi, meskipun nilai transfernya tinggi, dia gak pernah terlihat sombong. Karakternya justru bikin dia makin cocok jadi bek masa depan klub.
Tantangan di Brentford: Konsistensi dan Tekanan Liga
Premier League itu bukan tempat buat pemain yang gampang goyah. Dan buat bek tengah muda, tekanan makin besar — karena lo bakal langsung disorot saat bikin kesalahan.
Buat Collins, tantangannya adalah:
- Tetap konsisten di setiap pekan
- Jaga komunikasi dan chemistry dengan partner bek
- Lawan striker kelas dunia kayak Haaland, Salah, Kane
Tapi sejauh ini, Collins nunjukin dia bisa nanggung semua itu. Bahkan makin sering dia main, makin tenang juga dia ngatur permainan dari belakang.
Masa Depan: Ikon Brentford atau Target Klub Besar?
Dengan usia baru 23 tahun dan performa makin stabil, pertanyaan selanjutnya adalah:
Apakah Nathan Collins bakal stay lama di Brentford?
Ada dua kemungkinan besar:
- Jadi ikon dan kapten masa depan The Bees
- Dilirik klub top EPL kayak Newcastle, Man United, atau Arsenal yang butuh bek muda
Tapi untuk sekarang, Brentford punya proyek jangka panjang dan Collins adalah fundamental piece dalam proyek itu.
Kesimpulan: Nathan Collins, Dari Anak Dublin ke Tembok Premier League
Cerita Nathan Collins Brentford itu klasik tapi powerful: kerja keras, mental baja, dan selalu belajar. Dari akademi Stoke ke panggung Premier League, dari Championship ke Timnas, sekarang dia udah jadi bek tengah modern yang punya masa depan cerah banget.
Postur besar? Cek.
Mental kuat? Cek.
Skill distribusi? Cek.
Leadership? Udah mulai kebentuk.
Kalau terus konsisten, gak mustahil Collins bakal jadi salah satu bek terbaik yang pernah lahir dari Irlandia. Dan Brentford akan dikenang sebagai klub yang berani invest di dia waktu banyak klub lain masih ragu.